Skip to main content

15+ Gelar Dokter Spesialis dan Penyakit yang biasa ditangani, Simak Agar Lebih Tepat Memilih Dokter

avitaliahealth.com- Jika kita berkunjung kesebuah rumah sakit, baik itu kita sebagai pasien ataupun pengantar pasien, pasti pernah mengamati di pintu atau papan nama dokter yang ada di poliklinik rumah sakit. Disana terdapat nama dengan gelar dokter sesuai bidang yang diambil.

Nama dokter beserta gelar yang terdapat pada papan nama tersebut bertujuan untuk memastikan ruangan tersebut digunakan untuk praktek yang tertera di dalam papan nama tersebut.

Apa lagi mungkin bila ruang poliklinik begitu banyak berderet. Dengan adanya papan nama tersebut akan memudahkan dokter untuk melakukan pelayanan di ruangan yang sudah ditentukan. Selain itu juga dapat memudahkan seorang pasien dalam menunggu antrian pada dokter yang dituju tersebut.


Dengan mengamati nama dokter yang ada, ternyata dokter memiliki beragam gelar dengan berbagai macam keahlian yang menyertainya.

Gelar dokter spesialis di dapat dari sebuah pandidikan bertingkat, dari dokter umum, dokter spesialis dan dokter sub spesialis ataupun dokter Konsultan

Di Indonesia sekarang ini telah memiliki banyak dokter spesialis dan sub spesialis. Dengan adanya berbagai macam spesialis tersebut yang ditandai dengan gelar tambahan yang diperolehnya, sering membuat orang ingin tahu, keahlian yang seperti apa yang didapat oleh seorang dokter dengan gelar tersebut.

Dan akhirnya pun seorang pasien pun bisa menentukan harus berobat ke dokter apa dan siapa, jika memiliki keluhan yang dialami dan mendapatkan pananganan yang tepat.

Nah berikut ini, kami sajikan bermacam gelar dokter spesialis yang ada di Indonesia beserta keahlian apa yang dimiliki, semoga hal ini bisa menambah wawasan kita, sehingga kita dapat menentukan pengobatan kita pada dokter yang tepat untuk keluahan kesehatan yang dialami.

1. Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan (SpOG)

sumber gambar www.careergirls.org
Dokter Kebidanan dan Kandungan, banyak orang sering menyebutnya dokter obgyn. Dokter ini memiliki gelar Spesialis Obstetry Gynecology yang disingkat dalam gelar dengan dr.--- Sp.OG.

Dengan keahlian yang telah diperolehnya dokter ini dapat membatu para pasien dalam proses memperoleh keturunan, fertilitas, reproduksi, dan seputar kehamilan dan penyakit kandungan, serta membantu para ibu dalam melakukan persalinan atau melahirkan sang bayi.

Dalam kedokteran spesialis kebidanan dan kandungan, ternyata dokter bisa mendalami keahlian tertentu dengan tambahan gelar "(K)" dibelakang gelar SpOG menjadi SpOG(K) yang artinya dokter tersebut menjadi konsultan terhadap penyakit tertentu atau bidang tertentu yang masih berhubungan dengan kebidanan dan kandungan, seperti Konsutan fertilitas (SpOG-KFer), Fetomaternal (SpOG-KFM), Uroginekologi, Onkologi dan masih banyak sup spesialis lainnya.

Jadi jika anda melihat dokter dengan gelar SpOG (K), anda bisa tanyakan langsung, dokter tersebut memiliki keahlian sebagai dokter apa. Karena keterangan sebagai konsultan apa, tidak semuanya di tulis lengkap dalam gelar tersebut.

2. Dokter Spesialis Anak / Pediatrik (SpA)

sumber gambar: www.youngparents.com.sg
Dokter Spesialis Anak yang sering disebut sebagai dokter pediatri memiliki gelar dr.-- Sp.A (Spesialis Anak). 

Dokter ini memiliki keahlian mengatasi seluruh jenis penyakit yang diderita olah bayi hingga anak-anak sampai umur 13 tahun.

Dalam Spesialis Anak, dokter Anak bisa mendalami keahlian tertentu dan menjadi seorang dokter konsultan atau sub spesialis.

Gelar yang menunjukkan dokter tersebut sebagai konsultan di tandai dengan tanda "K" dalam akhir gelar SpA menjadi SpA(K). Banyak Konsultan dalam spesialis anak seperti Konsultan pencernaan, Konsultan jantung, konsultan paru, Konsultan kedaruratan  dan konsultan lainnya.

Secara umum dokter anak bisa diibaratkan sebagai dokter spesialis penyakit dalam bagi anak-anak dengan segala kompleksitas permasalahan kesehatan anak dengan  yang ada.

Disamping itu juga dokter akan dapat mengusahakan kondisi optimal bagi setiap anak, seperti masalah tumbuh kembang dan pencegahan penyakit.

Jika dalam keadaan tertentu, dalam diagnosa memerlukan tindakan bedah, bisanya pasien akan dirujuk  ke Dokter Spesialis Bedah Anak (Sp.BA)

3. Dokter Andrologi (SpAnd)

sumber gambar: /www.careeraddict.com
Dokter andologi yang sering disingkat dengan gelar "SpAnd", memiliki kemampuan atau keahlian dalam menangani keluhan yang terjadi dalam bidang khusus reproduksi Pria.

Andrologi merupakan kebalikan dari Gynekologi. Ginekologi yang mempelajari masalah kesehatan wanita, sedangkan andrologi khusus untuk pria.

Bisanya kasus-kasus yang sering ditangani oleh dokter andrologi meliputi Infertilitas Pria, Disfungsi Ereksi, Hipogonadotropik – Hipogonadism, KB Pria dan Male Aging.

4. Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa / Psikiater (SpKJ)

sumber gambar: www.goodtherapy.org
Psikiater atau sering disebut sebagai Dokter Jiwa (kesehatan Jiwa) dengan gelar yang disingkat dengan "SpKJ=Spesialis Kesehatan Jiwa" ini memiliki keahlian dalam menangani pasien-pasien dengan permasalahan kejiwaan seseorang yang dilengkapi dengan kemampuan konseling dan psikoterapi.

Hampir sama  dengan psikolog klinik atau dengan gelar Psi, Psikolog atau M.Psi yang juga memberi konseling terhadap pasian yang ada di rumah sakit.

Namun yang membedakan adalah dokter SpKJ diberi wewenang untuk memberikan resep obat sebagai salah satu terapi terhadap pasien yang ditanganinya.

Sedangkan Psikolog tidak ada wewenang memerikan terapi obat kepada pasien tersebut.

5. Spesialis Penyakit Dalam (SpPD)
Seperti namanya, dokter inilah yang ahli menangani masalah penyakit yang mengerogoti isi dalam tubuh manusia.

Dalam Dunia medis atau Dunia Kesehatan, Dokter ini disebut sebagai dokter Internist. Dalam gelarnya sering disingkat dengan "dr. Nama, Sp.PD" =Spesialis Penyakit Dalam.

Dokter penyakit dalam secara khusus mempalajari sistematik bagian tubuh dalam manusia, sehingga hampir semua penyakit yang bisa timbul akibat dari kondisi tubuh bagian dalam yang tidak baik dapat ditangani oleh dokter spesialis penyakit dalam.

Dalam keahliannya sebagai dokter spesialis penyakit dalam, ternyata dokter tersebut diperkenankan untuk mendalami bagian-bagian tertentu sehingga menjadi konsultan atau menjadi sub spesialis, seperti:

Konsultan Paru (SpPD-KP), Konsultan Jantung dan pembuluh darah (SpPD-KKV), Konsultan kanker dan darah (SpPD-KHOM), Konsultan Penyakit Infeksi dan tropis (SpPD-KPTI), Konsultan Pencernaan (SpPD-KGEH) dan masih banyak lagi. Untuk lebih jelasnya silahkan baca: Mengenal 12 Spesialisai Kedokteran Penyakit Dalam

Namun untuk bagian-bagian tertentu seperti Tulang, Paru dan Jantung, walaupun sebagian dipelajari oleh spesialis penyakit dalam seperti Jantungan Paru, ternyata terdapat dokter khusus yang menangani langsung masalah jantung dan Paru karean memiliki cabang ilmunya tersendiri.

6. Spesialis Jantung (SpJP)
SpJP adalah singkatan dari gelar Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah yang merupakan sebuah gelar yang diberikan untuk dokter mempalajari cabang ilmu khusus atau berfokus pada Organ Jantung dan Pembulub darah saja.

Dokter SpJP ini sering disebut dengan dokter kardiologi. Dokter tersebut memiliki keahlian dalam mendiagnosa dan mengobati penyakit yang berkenaan dengan organ jantun dan pembuluh darah seperti hipertensi, gangguan irama jantung, sampai keluhan nyeri dada yang bisa mengarah ke infark miokard/ jantung koroner

Selain hal tersebut, dokter kardiologi juga dibekali keahlian tmbauah yang dapat melakukan sebuah tindakan bidang intervensi seperti  menangani bisa melakukan pemasangan alat pacu jantung (pacemaker), kateterisasi jantung (pemasangan ring jantung di pembuluh darah jantung)

7. Spesialis Paru (Sp.P)
Dokter Spesialis yang memiliki keahlian dalan penanganan permasalahan paru dengan gelar khusus Sp.P (Spesialis Paru) tidak termasuk dalam dokter Penyakit dalam. Dokter Paru yang juga bisa disebut dokter pulmonologi ini secara khush mempelajari Organ Paru saja. 

Permasalahan yang dapat ditangani adalah penyakit-penyakit yang disebabkan karena masalah yang bersumber dari organ paru-paru atau dapat menangani menangani gangguan fungsional di paru – paru baik karena penyakit ataupun kelainan organ paru – paru, seperti sesak, batuk, nafas yang berbunyi (asma) ataupun karena diakibatkan dari gaya hidup seperti merokok (PPOK) kronis.

Dokter Spesialis Paru-paru berhak memberikan sebuah terapi dan memberikan obat-obatan sesuai dengan diagnosa yang ditegakkan.

Namun jika tindakan tersebut memerlukan tindakan pembedahan, biasanya dokter paru tersebut akan merujuknya ke dokter spesialis bedah thorak (SpB-TKV)

8. Spesialis Saraf (Sp.S) / Neurologi (Sp.N)
Kadang seseorang yang belum paham, dokter saraf disamakan dengan dokter jiwa, karena kata saraf diartikan sebagai Gila).

Dokter saraf dalam artian yang sebenarnya merupakan Dokter yang menangani sistem gangguan saraf mulai dari otak, sumsum tulang belakang, otot dan saraf tepi.

Dengan Keahlian yang dimilikinya, dokter saraf atau Dokter Neurologist ini dapat menangani penyakit seperti  stroke, epilepsi, nyeri yang berhubungan dengan gangguan saraf, parkinson, hernia pada tulang belakang (saraf terjepit), infeksi (meningitis, encephalitis), tumor pada saraf.

Jika anda mengalami gejala seperti gangguan bicara, kesemutan, gangguan keseimbangan, nyeri kepala ataupun pusing  yang berkepanjangan, gangguan koordinasi, refleks tubuh yang berkurang, maka silahkan langsung saja anda berkonsultasi dan melakukan pengobatan kepada dokter saraf.

Dokter saraf dapat memberikan sebuah tindakan dan pengobatan sesuai dengan diagnosa yang diperoleh.

Namun bila penyakit yang berkenaan dengan saraf tersebut harus dilakukan pembedahana, maka dokter neurologi akan merujauknya ke dokter spesialis bedah saraf (SpBS)

9. Dokter Gigi (Drg)


Kedokteran Gigi merupakan merupakan kedokteran yang secara khusus menangani permasalahan seputar gigi. Sekolahnya pun berbeda dengan dokter umumnya. Dokter gigi ini tidak melalui jenjang dari Dokter Umum dulu melainkan tingkat pertama langsung menjadi dokter Gigi Umum (drg bukan dr.).

Jadi antara dokter Umum dengan Dokter gigi bisa dikatakan sama dalam kedudukannya.

Jika dokter gigi bersekolah lagi untuk mendalami hal tertentu dalam kedokterna gigi, barulah disebuat sebagai spesialis gigi dan akan mendapatkan gelar di belakang nama dokter gigi tersebut.

Seperti Dokter gigi anak atau pedodontis akan mendapat gelar drg. Nama, SpKGA, atau dokter gigi estetika atau khusus perataan gigi / orthodonsia akan mendapat gelar drg. Nama, SpOrt.

Dokter Gigi umum secara garis besar dapat melakukan penambalan gigi berlubang, pembersihan karang gigi, pencabutan gigi, pembuatan gigi tiruan, dan merapikan gigi.

Namun untuk kasus-kasus tertentu agar bisa mendapatkan pelayanan lebih terhadap keluhan yang dialami, bisa saja langsung ke dokter spesialis gigi yang dituju, seperti pemasangan kawat gigi ke dokter SpOrt, untuk penambalan gigi ke dokter konservasi gigi dan yang lain lagi.

Untuk lebih jelasnya silahkan baca mengenai 8 spesialisasi kedokteran gigi di Indonesia

10. Spesialis Bedah Mulut (SpBM)
Spesilalis bedah mulut sering disingkat dengan Gelar SpBM. Walaupun di gelarnya tidak ada kata Giginya, Spesialis Bedah mulut merupakan bagian dari dokter gigi namun secara khusus memiliki keahlian untuk menangani masalah yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut, serta bagian mulit dan gigi yang butuh pembedahan, misalnya operasi gigi impaksi

10. Dokter Spesialis Mata (Sp.M)

sumber gambar: www.indoindians.com
Dokter Spesialis Mata memiliki Gelar dr. nama, SpM dan sering juga disebut sebagai dokter Ophthalmology.

Dokter Spesialis Mata memiliki keahlian atau secara khusus mendalami tentang organ mata dan struktur disekitarnya, seperti alis mata, bulu mata, kelenjar air mata, kelopak mata dan lainya.

Keluhan yang dapat ditangani oleh dokter mata diantaranya adalah gangguan penglihatan atau mata kabur, mata merah, mata kering dan yang berkaitan dengan mata lainnya.

Dokter maya dengan keahlian yang dimiliki mampu mendeteksi dan mengobati keluhan pada mata dengan meresepkan kacamata maupun obat-obatan sampai tindakan pembedahan seperti pada penggantian lensa mata

11. Dokter Spesilis Telinga-Hidung dan Tenggorokan (SpTHT-KL)


Dokter THT secara komplek dapat menangai permasalahan kesehatan  yang berhubungan dengan  telinga, hidung, tenggorokan termasuk permasalahan pita suara, dan seputar kepala-leher, baik dari aspek medis maupun pembedahan.

Mungkin jika kita membicarakan mengenai permasalahan kotoran yang berada di telinga adalah hal yang mudah untuk dibersihkan, namun jika tidak dilakukan dengan penangan yang tepat dapat menimbulkan sebuah masalah yang lebih rumit, bisa saja menimbulkan gangguan pendengaran ataupun infeksi pada telingga.

Hal itu juga berlaku pada saluran tenggorokan dan hidung yang ketiganya saling berkaitan. Kesehatan dan kondisi yang sehat harus dipertahankan, sehingga jika merasa ada gangguan pada permasalahan bagian tersebut, silahkan konsultasikan pada spesialis THT-KL.

12. Spesialis Kulit dan Kelamin (Sp.KK) /Dermato Venerologi (SpDV)
Sepesialis Kulit dan kelamin sering sekali diidentikan dokter yang menangani kecantikan atau estetika. Jadi jika anda ingin berkonsultasi mengenai perawatan kecantikan atau estetika, anda bisa berkonsultasi dengan dokter SpKK ini.

Namun dokter kulit dan kelamin sebenarnya memiliki disiplin ilmu yang lebih luas dan dapat menangani semua permasalahan  kulit, rambut, kuku baik dari aspek medis maupun pembedahan.

13. Dokter Spesialis Bedah (SpB)


Dokter bedah secara luas memiliki bagian bagian disiplin ilmu yang dimiliki. Dokter bedah umum yang dikenal dengan gelarnya SpB dapat menangani permasalahan sekitar Gangguan terkait dengan perubahan bentuk (anatomi) seperti munculnya benjolan tidak normal/tumor, kecelakaan(Trauma) sampai luka bakar. Walaupun dalam tindakannya tidah harus dilakukan pembedahan dalam penyembuhannya.

Dalam kedokteran Bedah memiliki beberapa spesialis dengan keahlian khusus yang menagani organ tertentu yang cenderung sering dilakukan proses pembedahan dalam proses penyembuhannya.

Untuk menangani permasalahan tulang dan otot biasanya ditangani dengan dokter Bedah Tulang yang sering disebut dengan Dokter Orthopedi (SpOT / SpBO)

Untuk penanganai permasalahan bedah estetika yang menangani kulit, seperti melakukan bedah plastik, biasanya ditangani oleh spesialis Bedah Plastik dan Rekonstruksi Estetika, yang biasanya dengan gelar SpBP-RE. Seperti Permasalahan Luka bakar, dan kecelakan yang merusak kulit.

Dokter yang menagani masalah salauran pencernaan yang memerluan tindakan pembendahan, biasanya dilakukan oleh dokter Bedah Digestif (SpB-KBD=Spesialis Bedah Konsultan Bedah Digestive). Seperti Penyakit Hernia, Usus Buntu dan lainnya.

Ada juga Spesialis Bedah yang tidak mencantumkan gelar bedahnya yaitu Spesialis Urologi (SpU) tanpa menambahkan Spesialis Bedahnya (SpB), namun sebenarnya Spesialis urologi adalah salah satu bagian dari Kedokteran Bedah.

Dokter Urologi  secara khusus menanganai permasalahan saluran kemih pada pria dan wanita. Saluran kemih terdiri dari ginjal, saluran keluar ginjal menuju kandung kemih yang disebut dengan ureter sampai saluran keluar kemih bagian luar atau urethra.

Dari bagain -bagian dokter sub spesialis dari bedah sebenarnya masih banyak lagi gelar yang ada sesuai bgaian tertentu yang ditanganinya seperti Dokter Bedah Saraf  (SpBS), dokter bedah Thorak (SpB-TKV), Dokter Badah untuk anak (SpBA), dan dokter Bedah pembuluh darah yang sering mengani permasalahan varises SpB(K) V.

14. Dokter Rehabilitasi Medis
Dokter rehabilitasi Medik, mungkin beberapa orang masih asing dengan dokter ini. Dokter rehabilitasi medik yang dulu memiliki gelar SpRM (spesialis Rehab Medik) swekarang telah berganti sebutan dengan memakai gelar SpKFR (Spesilalis Kedokteran FIsik dan Rehabilitasi).

Dokter SpKFR memiliki keahlian dalam ruang lingkup pencegahan, terapi dan rehabilitasi dengan fokus utamanya adalah perbaikan fungsi pada orang-orang yang memiliki keterbatasan fungsi.

Keterbatasan fungsi tersebut bisa terjadi karena

  • Bertambahnya usia;
  • Dapat bertahan hidup setelah mengalami penyakit berat seperti cerebral palsy, stroke, cedera sumsum tulang belakang, trauma multipel, dsb.
  • Menyandang penyakit kronik dan masih aktif bekerja.

Yang membedakan dokter rehab medik dengan dokter spesialis lainnya adalah dokter Rehab medik memandang pasien tidak saja dari segi penyakit tetapi juga dari segi fungsi dan bersifat holistik dalam penyembuhannya.

Dokter rehab medik dalam kerjanya biasanya disandingkan dengan bagian Fisioterapi maupun klinik tumbuh kembang.


Dari semua yang disebutkan diatas, ternyata masih bnayka lagi dokter-dokter spesialis di kedokteran yang ada di Indonesia seperti :

untuk keperluan laboratorium biasanya disandingkan dengan dokter Patologi  baik patologi klinik ataupun patologi anatomi (SpPA atau SpPK).

Yang berkenaan dengan penunjang medik radiologi biasanya disandingkan atau ditangani oleh dokter Spesialis Radiologi (SpRAD)

Yang berkenaan dengan kefarmasian biasanya terdapat dokter dengan gelar SpFK (Farmakologi Klinik)

Yang berkenaan dengan Gizi biasanya ditangan oleh dokter spesialis Gizi klinik dengan gelarnya  SpGK

Rata-rata untuk memperoleh spesialis tersebut, rata-rata mereka belajar cukup lama yaitu selama 6 sampai 10 semester tergantung spesialis apa yang diambil.

Itulah, berbagai gelar spesialis dengan permasalahan apa yang dapat diatasi. Semoga informasi ini bisa memberikan gambaran jika anda melihat gelar-gelar dokter yang ada atau mungkin sering dijumpai.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
close