Skip to main content

Gondongan (Parotitis-Mumps): Penyebab, Gejala, Penularan, Pengobatan dan Pencegahannya

Pernah mengalami leher bengkak dengan rasa sakit menelan?. Itu mungkin salah satu tanda-tanda dari sakit parotitis atau mumps atau juga orang sering menyebutnya dengan penyakit Gondongan yang menyebabkan pembekakan kelenjar air liur.

Penyakit ini tidak asing lagi oleh masyarakat Indonesia, karena gondongan bisa menyerang siapa saja tanpa memandang usia dan dapat menyebabkan kondisi tidak nyaman serta bisa menular pada orang disekitarnya. Dan hal lebih mengkawatirkan lagi adalah bila penyakit ini menyerang anak-anak atau ibu hamil.

Walaupun gondongan terbilang umum, tidak sampai pada dampak yang mematikan. Namun bila tidak segera ditanganai akan menimbulkan peradangan dan pembekakan pada bagian tubuh yang akan sangat nyaman bagi penderitanya.


Apa itu Gondongan dan Penyebabnya?

Istilah Gondongan dalam dunia medis sering disebut sebagai penyakit Parotitis atau Mumps.
Penyakit dondongan merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus paramyxovirus yang menyerang kelenjar air liur (parotoid).

Virus tersebut menginfeksi kelenjar protoid atau kelenjar air liur tersebut sehingga terjadi pembekakan.

Dan secara kasat mata pembengkakan tersebut terlihat pada area pipi dan rahang, biasanya akan terjadi setelah 3 hari terinfeksi.

Dalam keadaan seperti itu biasanya penderita biasanya kanan merasakan susah berbicara, sakit menelan, mengunyak makanan, bahkan hanya sekedar ditekan pun bisa merasakan sakit.

Dan yang menjadi ciri khas bengkakan pada gondongan adalah bengkakan tersebut bisanya lunak atau gembur, lembut (tidak Keras) dan hangat bila disentuh. Kondisi bengkak ini biasanya bertahan selama 10 sampai 12 hari.

Gejala-gejala yang terjadi pada sakit Gondongan

Masa / rentang waktu dari virus masuk hingga terjadi gejala terlihat biasanya membutuhkan rentang waktu sekita 14 sampai 18 hari.

Gejala yang timbul selain gejala pembekakan yang terjadi pada sekitar pipi rahang (kelenjar air liur) sebagai tanda yang nampak jelas, Gondongan yang bisa terjadi pada siapa saja ini juga memiliki gejala-gejala penyerta lainnya, diantaranya seperti:
  • Sakit tengorokan
  • Sakit kepala
  • Badan pegal-pegal
  • Selera makan hilang karena susah menelan dan rasa sakit pada kelenjar air liur yang terinfeksi tadi
  • juga akan terasa demam yang naik turun karena radang yang terjadi. biasanya demam bisa mencapai hingga 39 derajat celsius.
Walaupun gondongan memiliki gejala umum seperti di atas, mungkin ada beberapa yang tidak dialami. setiap orang kan mengalami beberpa perbedaan.

Sekiranya anda curiga beberapa genaja yang terjadi mengajah pada gondongan, segeralah berkonsultasi dengan dokter yang ada.

Penularan Penyakit Gondongan

Penyakit Gondongan merupakan penyakit yang dapat menular. Media dan Cara penularannya, hampir sama dengan cara penularan penyakit TBC (tuberculosis) atau pun penyakit flu.

Orang yang bersin atau batuk biasanya akan mengeluarkan carian atau butiran-butiran air liur. Jika cairan tersebut mengenai orang yang di sekitarnya atau terhirup orang lain maka virus tersebut dapat menular ke orang tersebut. dan itulah cara yang paling umum terjadi.

Ada beberapa cara penularan lain lagi untuk gondongan, seperti melalui kontak dengan benda-benda yang dipakai penderita Gondongan seperti bantal, sedok makan, makanan, dan benda-benda yang rentan terhadap resiko menempelnya virus tersebut. NAmun cara ini memang masih jarang terjadi.

Dan sebagi catatan, virus paramyxovirus sebagai penyebab Gondongan ini dapat ditularkan dari manusia kemanusia lain melalui benda, namun tidak pernah ditularkan dan disebarkan melalui / oleh hewan.

Untuk proses penularannya sediri, penyakit gondong termasuk dalam kategori penularan yang lambat jika dibandingkan dengan penyakit lain seperti Campak dan cacar air.

Walaupun demikian perlu diwaspadai, dengan kuantitas kontak yang sering dan jarak yang dekat dengan penderita gondongan, akan semakin meningkatkan juga resiko tertularnya dengan penyakit tersebut.

Penyebaran atau penularan virus gondongan tersebut akan terlihat aktif pada masa dua hari sebelum munculnya gejala atau lima hari pertama sesuadah terjadi pembekakan pada kelenjar air liur (pipi dan rahang).

Pengobatan yang tepat untuk Gondongan. Antibiotik dan Pantangan?

Parotitis/ Mumps ataupun gondongan merupakan sebuah penyakit yang dapat pulih sepenuhnya. Waktu penyembuhan biasanya membutuhkaan waktu kurang lebih 1 sampa 2 mingguan

Dalam proses penyembuhan tersebut, diperlukan sebuah perawatan dan pengobatan untuk mengurangi gejala serta akan membantu mempercepat proses penyembuhan infeksi karena virus paramyxovirus tersebut.

Banyak orang beranggapan bahwa untuk mengobati gondongan harus menggunakan antibiotik, sehingga banyak yang bertanya apakah antibiotik yang cocok untuk penyakit gondongan tersebut.

Sebenarnya antibiotik akan bekerja dengan optimal pada perlawanan terhadap infeksi yang terjadi oleh Kuman atau bakteri, bukan pada virus. Jadi penyakit gondongan kurang tepat bila diobati dengan sebuah anti biotik.

Untuk membantu proses penyembuhan ada beberapa obat dan tindakan yang dapat membantu mengurangi gejala-gejala yang terjadi dan efek yang ditimbulkan seperti:

1. Carilah dan minum obat pereda nyeri;

Obar pereda nyeri sangat membantu untuk menguangi nyeri yang di timbulkan saat gondongan terjadi, yaitu pada embekakan yang teradi ada kelenjar air liur.

Obat pereda nyeri dapat and beli secara bebas di apotek atau toko obat di sekitar anda, seperti golongan paracetamol, ibuprofen atau nafroxen.

Dalam mengkonsumsi obat tersebut, pastikan baca terlebih dahulu aturan pakainya. dan yang perlu dipehatikan adalah dosis yang harus dipakai, karena dosis antara orang dewasa dan anaak akan berbeda.

Atau untuk lebih amannya konsultasikan saja dengan dokter, untuk memerolah obat, dosis dan aturan yang tepat untuk ppenyakit gondongan yang sedang menyerang.

2. Maksimakan carian yag masuk ke dalam tubuh, khususnya Air Putih.

Seperti dijalaskan diatas, bahwa penyakit gondongan akan menyebabkan efek sakit atau nyeri pada bagian tengorokan / kelenjar ait liur sehingga penderita pun susah menelan bahkan menggerakkan rahang atau mulutnya.

Dengan kondisi seperti ini, penderita biasanya akan mengalami nafsu makan yang berkurang, dan secara otomatis nutrisi yang akan disera tubuh kita akan berkurang, bahkan karena kekurangan cairan yang masuk akan menyebabkan penderita dehidrasi atau kekuangan cairan,dan akhirnya lemas.

Padahal cairan sangat berfungsi membantu melancarkan sistem metabolisme dalam tubuh. Dan tidak ada Aupan cairan yang menjadi pantangan. Namun.......

Cairan yang paling dianjurkan diperbanyak adalah Air Putih/ air mineral, dan sedangkan untuk cairan lain seperti minuman jus atau minuman yang memiliki cita rasa, boleh diminum sekedarnya, karena pada dasarnya minuman jusatau munuman kemasan atau yang memiliki rasa dapat merangsang reproduksi air liur yang dapat menyebabkan gondongan semakin sakit.

3. Makanlah atau konsumsi makanan bernutrisi yang penyajiannya dalam keadaan Lunak.

Selain bentuk cairan yang harus masuk ke dalam tubuh kita, asupan makanan pun perlu diperhatikan agar selalu asuk kedalam tubuh kita.

Asupan makanan yang optimal dan terkontrol dapat mempercepat proses penyembuhan sakit godong ini juga dapat mengurangi resiko komplikasi yang mungkin dapat terjadi.

Lalu bagaimana caranya?, makan saja sakit  sehingga malas makan.

Untuk mengurangi efek sakit tersebut sebaiknya makanan yang akan dikonsumsi disajikan dalam bentuk makanan yang lembut atau lunak, seperti bubur nasi, Sup, yogurt, kentang rebus yang dihaluskan, nasi tim, atau makanan lain sejenisnya yang memiliki tekstur lembut.

4. Beristirahatlah yang Cukup.

Salah satu anjuran dokter bila seseorang terkena gondongan memberikan pasien tersebut kesempatan untuk beristirahat (kurang lebih 5 hari setelah kelenjar parotitis membengkak) demi pemulihan yang optimal dan daya tanah tubuh tidak terkuras untuk kegiatan lain.

Selain itu, dengan beristirahat dan tidak kontak dengan lingkungan sekitar untuk sementara waktu, berarti juga dapat meminialisir resiko penularan kepada orang lain. Karena penyakit gondongan akan mudah menular sampai sekitar satu minggu setelah kemunculan gejala.

5.  Kompres dengan Air (Air dingin atau air hangat?)

Mengkompres bagian yang tekena gondong merupakan salah satu trik untuk membantu mengurangi nyeri dan mengurangi peadangan pada pendeita gondong.

Seperti pada penderita demam ada umumnya, trik memberi kompres juga sering dilakukan untuk membantu meredakan demam tersebut.

Namun yang menjadi perbincangan adalah Air yang digunakan harus menggunakan air es atau air hangat.

Dahulu ada keyakinan bahwa mengompres dengan ari es dapat dengan segera menurunkan panas ataupun radang yang ada. Namun seiring pekembangan ilmu, ternyata kompres dengan air yang terlalu dingin atau es sebenarnya kurang baik.

Mengapa demikian? karena dengan mengkompres dengan air dingin dapat menimbulkan perubahan suhu yang tajam dari keadaan yang panas menjadi dingin secara drastis. Hal ini dikawatirkan dengan perubahan yang drastis tersebut, bisa mengakibatkan penderita demam akan mengalami kejang.

Lalu, kalau untuk penderita gondong sebaiknya di kompres air dingan atau air hangat?

Keduanya bisa dilakukan. Kalau untuk mengatasi demam yang ada sebaiknya gunakan air yang hangat saja

Namun untuk mengkompres di area leher yang mengalami peradangan, bisa dilakukan dengan air dingin atau es.

Namun untuk menggunakan es ini tidak dianjurkan secara langsung es ditempelkan pada area leher yang radang, karena bisa berakibat radang beku dan kerusakan pada jaringan serta sistem saraf yang ada pada kulit tersebut.

Trik yang dapat dilakukan untuk mengkompres dengan es yaitu:

  • membalut dulu es batu dengan waslap tipis yang akan ditempelkan ke kulit. 
  • merendam handuk dalam baskom berisi air dingin dan es batu, kemudian diperas dahulu sebelum ditempelkan ke kulit

Mengkompres dengan es diakui dapat membantu mempersempit pembuluh darah dan memperlambat aliran darah pada lokasi yang terkena sakit gondong yang membawa zat-zat peradang tersebut ke area sakit gondong dan akhirnya dapat mengurangi bengkak dan nyeri di area tersebut.

Pencegahan yang dapat dilakukan terhadap Peyakit Gondongan / Mumps / Parotitis

Penyakit Gondong meupakan penyakit yang dapat dicegah. Pencegahan penyakit ini juga sudah menjadi agenda pemerintah dalam program imunisasi dasar ada anak.

Pencegahan Penyakit Mumps / Parotitis atau gondongan dapat dilakukan sedini mingkin yaitu dengan melakukan iminusasi MMR (Mumps Measles Rubella) .

Vaksin MMR merupakan sebuah vaksin gabungan dari vaskin untuk gondongan dan campak.

Dalam pemberiannya Vaksin MMM merupakan kelanjutan dari Imunisasi Campak.

Apabila sudah mendapatkan vaksin campak pada usia 9 bulan, maka vaksin MMR/MR diberikan pada usia 15 bulan (minimal interval 6 bulan). Apabila pada usia 12 bulan belum mendapatkan vaksin campak, maka dapat diberikan vaksin MMR/MR.

Itulah sekilas informas mengenai penyakit Mumps / Parotitis atau Penyakit Gondongan. Semoga bergguna dan menambah wawasan mengenai penyakit tersebut.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
close