Skip to main content

7 Macam APD (Alat Pelindung Diri) Medis untuk Perlindungan Diri dari Covid -19 dan Penyakit Lainnya.

avitaliahealth.com - Sebelum bertindak terhadap sesuatu yang berbahaya hendaknya kita harus mempersiapkan diri dari apa yang kita hadapi, jangan sampai kita terbunuh dan tewas karenanya.

Begitu juga di dunia medis, seseorang tenaga kesehatan baik perawat, bidan, dokter, Analis, radiografer, bagian farmasi ataupun orang yang berkaitan dengan bidang tersebut atau Administrasi kesehatan perlu membentengi diri sebelum memasuki wilayah yang rawan penyakit menular atau sebelum melakukan pertolongan atau tindakan kepada pasien yang mengalami sakit berbahaya ataupun menular.

Apalagi melihat situasi seperti saat ini yaitu situasi dimana pademi COVID-19 yang melanda di segala belahan dunia dan penularannya pun sangat mudah sekali antar manusia. 

Di sinilah sebuah senjata atau perlengkapan yang perlu dipersiapkan itu adalah Alat Pelindung diri yang sering di singkat dengan APD.

APD adalah seperangkat perlengkapan yang memiliki berfungsi melindungi penggunanya dari bahaya atau gangguan kesehatan tertentu yang berasal dari Virus atau bakteri.

Hal itu bisa berfugsi dengan baik jika cara pemakaiannya diterapkan secara benar.  APD tersebut dapat menghalangi zat partikel bebas, cair atau udara yang mungkn di dalamnya terdapat virus atau bakteri masuk ke dalam tubuh kita melalui mulut, hidung, mata, atau kulit..

Dan hal yang perlu diperhatikan lainnya adalah cara pemilihan APD tersebut sebisa mungkin tetap nyaman saat dipakai, dan yang jelas memiliki kriteria seperti:
- Mampu melindungi tubuh dari percikan dahak yang mengandung virus Corona
- Tidak mudah rusak
- Ringan dan tidak membatasi gerak atau menimbulkan rasa tidak nyaman
- Mudah dibersihkan

Berikut ini 7 APD yang sering dipakai para tenaga medis dalam melayani pasien-pasien suspect COVID-19, Positif COVID-19, ODP maupun ODP atau bahkan untuk APD medis lainnya.

1. Masker

Masker adalah salah satu hal yang terpenting dari bagian APD yang digunakan untuk menjaga area hidung dan mulut dari terpaparnya Virus atau bakteri yang mungkin dapat masuk kedalamnya.

Untuk Masker yang umum digunakan dalam penangan penyakit COVID-19 memiliki 2 jenis varian yaitu Masker bedah dan masker N95.

Masker Bedah

Yang  menjadi Ciri dari Masker bedah ini adalah maskerini memiliki 3 lapisan bahan yang digunakan dan sebaiknya hanya sekali pakai. 

Masker ini dinilai efektif untuk mencegah masuknya virus yang mungkin bisa kemulut atau hidung yang diakibatkan dari droplet atau percikan ludah saat ia batuk, bersin, atau bicara.

Masker Bedah

Masker N95 

Masker ini dinilai lebih efektif dibandingkan masker bedah. Bahannya terbuat dari polyurethane dan polypropylene dengan kemampuan menyaring hampir 95% partikel berukuran kecil (0,3 Micron)

Masker N95 dengan bentuk yang lebih moncong dan cekungan serta bentuknya yang sedemikian hingga dapat membuat masker ini menutup lebih rapat area mulut dan hidung bila ukurannya sesuai.

Dan yang perlu diperhatikan adalah masker ini biasanya hanya diperuntukkan bagi para tenaga medis yang sedang menangani pasien menular tertentu seperti halnya COVID-19 ini.

Masker N95

Dari kedua jenis masker ini, masih banyak jenis masker lain yang mungkin bisa saja digunakan untuk mengurangi resiko penularan dan demi pencegahan penularan virus atau bakteri kepada orang lain, asal saja diperhatiakan bahwa penggunaannya sesuai aturan yang benar.

Dan tentunya anda bisa ikuti perkembangan pemakaian masker untuk pencegahan corona melalui update dari pemerintah.


2. Pelindung mata (Goggles)

Pelindung mata yang dimaksud adalaj sejenis kacamata yang bahannya terbuat dari bahan plastik bening yang bertujuan melindungi mata dari paparan virus yang dapat masuk ke dalam tubuh khususnya bagian mata. Goggles akan sangat efektif berfungsi jika dikenakan dengan pas menutupi area mata,, sehingga pandangannya pun tetap baik tidak berkabut atau mengganggu penglihatan.



3. Pelindung wajah (Face Shield)

Pelindung wajah ini serinbg disebut dengan kata lain adalah Face Shield. Bahannya terbuat dari semacam plastik transparan yang bisa menutupi wajar dari area dahi hingga dagu.

Fungsinya hapir sama dengan pelindung yang terletak di bagian kepala lainnya yaitu melindungi area wajah secara lebih luas  dari terkenanya cairan atau bersin pasien (droplet).


4. Gaun medis

Gaun Medis sama halnya adalah baju yang melindungi bagian tubuh dari kepala lengan, badan, bahkan sampai kaki.

Gaun ini memiliki dua jenis yaitu Apron, Gaun Sekali Pakai dan Coveral Medis.

Heavu Duty Apron merupakan kain penutup dada atau celemek yang materialnya terbuat dari 100% Polyester dengan lapisan PVC, atau 100% PVC atau 100% karet, ataupun bahan lainnya.

Apron ini berguna untuk melindungi baguan tubuh pengguna dari dada hingga setangah kaki dari percikan air atau cairan lainnnya dari pasien.

Gaun Sekali Pakai merupakan sebuah gaun yang dirancang hanya dipakai sekali saja dan sesudahnya langsung dibuang dan digunakan untuk melindungi bagian Depan, lengan, dan setrngah kaki pengguna.

Jenis gaun ini biasanya terbuat dari bahan Non Woven dan serat sintetis, seperti polypropylene, poliester, dan polyethylene, dupon Tyvexy ang dikombinasikan dengan plastik.

Coverall Medis orang sering menyebutnya dengan pakaian Hazmat. Pakaian ini melindungi seluruh tubuh pengguna dari kepala, punggung sampai bawah tungkai tertutup.

Bahan dari coveral medis (Hazmat) ini terbuat dari non Woven dan serta sintetik dengan pori pori 0.2 - 0.54 mikron (Michrophorous).

Gaun ini bisa dipakai sampai dengan maksimal 50 kali. selama gaun tidak robek atau rusak dan dapat di cuci atau di bersihkan dengan perlakuan khusus supaya virus atau bakteri yang menempel bisa hilang dengan aman.



5. Sarung tangan medis (handscoon)

Sarung tangan medis merupakan sarung tangan yang sering digunakan oleh petugas kesehatan untuk melindungi tangan dari cairan tubuh pasien selama merawat pasien . Sarung tangan tidak mudah sobek, aman digunakan, dan ukurannya pas di tangan.

Bahannya biasanya terbuat dari lateks atau karet, polyvynil chloride (PVC), nitrile, dan polyurethane.


6. Penutup Kepala Medis (Nurse Cap)

Penutup kepala Medis sering disebut sebagai Nurse Cap merupakan sebuah penutup kepala yang biasanya hanya sekali pakai dengan bahan yang dapat menahan cairan, tidak mudah robek, dan idealnya digunakan dengan ukuran yang pas pada masing masing penggunanya.

Nurs Cap memiliki fungsi melindungi kepala dan rambut para petugas medis dari percikan air liur atau dahak pasien ataupun cairan lainnya selama mereka merawat atau memeriksa pasien. 


7. Sepatu pelindung (Sepatu Boot Anti Air - Water prof boot)

Sepatu pelindung ini merupakan sepatu yang terbuat dari bahan latex dan PVC. Sepatu tersebut digunakan untuk melindungi kaki pengguna/ tenaga medis dari paparan cairan tubuh atau darah pasien.

Sepatu ini biasanya memiliki tinggi sampai lutut supaya lebih tinggi dari bawah gaun dan berwarna terang.

Untuk lebih meningkatkan safety pada sepatu tersebut bisanya disertakan juga penutup sepatu medis (Shoe Cover) yang berbahan dari non woven spun bond.



Itulah beberapa alat pelindung diri yang sering digunakan oleh tenaga medis sebagai cara mereka melindungi diri dari tertularnya penyakit yang mungkin datang dari pasien yang mereka tangani.

Adapun yang biasanya dan seharusnya dilakukan oleh tenaga kesehatan bila telah memakai APD ini adalah penyimpanan APD yang dilakukan setelah pemakaian haruslah ditempatkan pada tempat khusus yang terpisah, tidak meletakkan secara sembarangan. 

Juga pastikan selalu membersihkan diri atau mandi setelah mengnakan APD ini, sehingga diri dan semua pihak bisa terjaga keamanannya.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
close