Skip to main content

Virus Corona (2019-nCoV; Covid-19): Fakta, Jenis, Penularan, Penyebab, Gejala, Pencegahan dan Pengobatannya

Virus Corona - Sekitar 3 bulan terakhir ini dari Awal Desember hingga februari ini Virus Corona masih menjadi perbincangan di masyarakat Dunia termasuk diantaranya adalah masyarakat di Indonesia.

Virus Corona yang terakhir ini yang menjadi perbincangan hangat adalah Novel Corona Virus yang sudah menjadi wabah yang menyerang Kota Wuhan Cina. Sehingga kota Wuhan sementara ini menjadi kota yang terisolasi, sampai pada penyakit ini tidak menjadi wabah di kota tersebut.


Orang-orang yang berasal dari Negeri Tiongkok khususnya Kota Wuhan, atau orang yang berkunjung ke sana jika ingin kembali ke negara masing-masing pun mendapat perhatian khusus dari pemerintah apakah ada resiko terkena virus tersebut atau tidak. Salah satu yang dilakukan di Indonesia adalah dengan menditeksi suhu badan para warga yang datang ke Indoneisa.

Bahkan orang-orang yang dijemput dan dipulangkan dari Wuhan ke negara-masing-masing pun mendapat perlakuan khusus dengan prosedur tetap harus menjalani masa karantina selama 14 hari untuk memastikan, apakah warga tersebut terkena Virus Corona atau tidak.

Jika terbebas dari virus tersebut, maka orang tersebut boleh kembali ke kampung halaman masing-masing. Jika positif terkena virus tersebut, otomatis akan mendapat perawatan khush untuk memperoleh kesembuhan.

Nah, dari fenomena tersebut sebenarnya, sudahkan kita mengetahui apa itu corona virus dari jenis, penyebab hingga pengobatannya. Mungkin diberbagai media sudah dibahas mengenai hal ini, namun secara khusus avitalia health akan menyajikan ulang secara garis besarnya mengenai apa itu Corona virus, Jenisnya, penyebah sampai pengobatannya. dan secara khusus informasi seputar Novel Corona Virus (2019-nCoV):

Apa Itu Corona Virus?

Nama Corona Virus
Corona berasal dari kata Crown (inggris), Corona (Italia, Spanyol), Coronam (Bahasa Latin)  sehingga diartikan sebagai Mahkota. Jadi Virus Corona adalah sebuah virus yang bentuknya menyerupai mahkota.

Bentuk mahkota tersebut ditandai oleh "Protein S" yang berupa sepatu, sehingga dinamakan spike protein, yang tersebar di sekeliling permukaan virus. "Protein S" itulah yang berperan penting dalam proses infeksi virus terhadap manusia.

Virus corona memiliki bentuk bulat dengan diameter sekitar 100-120 nanometer (nm). Untuk melihat bentuk ini, para medis biasanya menggunakan alat bantu dengan mikroskop.

Pada umumnya semua jenis Corona Virus ini sumbernya adalah Virus yang berasal dari Hewan dan selanjutnya dapat menyebabkan sebuah penyakit pada saluran pernafasan.

Virus Korona yang muncul diawal Desember 2019 lalu merupakan jenis baru dari jenis-jenis Virus Corona yang sudah pernah muncul sebelumnya.

Jenis-Jenis Corona Virus

Sebenarnya Virus Corona (HCoVs) ini memiliki 7 varian yang telah terdeteksi yaitu
⧫ HCoV-229E,
⧫ HCoV-OC43.
⧫ HCoV-NL63.
⧫ HCoV-HKU1.
⧫ SARS-COV,
⧫ MERS-COV,
⧫ 2019-nCoV.(COVID-19)

Dari ketujuh Corona Virus tersebut yang sempat menggegerkan dunia diantaranya adalah
SARS-COV (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus) yang pernah merebak pada akhir tahun 2002 (November 2002) hingga kurun tahun 2003 yang asalnya dari Cina ini dapat menimbulkan permasalahan Syndrom Pernafasan Akut

MERS-COV (Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus) atau Syndrom Pernafasan Timur tengah ini pertamakali ditemukan di Timur tengah pada tahun 2012. Penyakit ini ternyata memiliki tingkat kematian lebih tinggi dari SARS. Penyakit ini diarab saudi telah membuat orang meninggal dunia sekitar 22 orang meninggal dunia dari 44 kasus yang terjadi

Dan yang terbaru saat Ini adalah 2019-nCoV (Novel Coronavirus). Penyakit tersebut sampai saat ini masih menjadi pebincangan hangat di berbagai negara termasuk di Indonesia. Dan yang menjadi Korban telah melebihi dari 40 orang diseluruh dunia.

Novel Corona Virus (2019 -nCoV /  COVID-19 )

Novel Corona virus ini mulai kelihatan serangannya pada akhir Desember 2019 lalu tepatnya di Kota Wuhan Cina. Virus Corona jenis baru ini secara resmi dinamai dengan " novel coronavirus atau 2019-nCoV" yaitu oleh Centers for Disease Control and Prevention di Amerika Serikat pada 9 Januari 2020.

Namun sekitar sebulan kemudian di pertangahan februari 2020 yaitu pada Rabu 12/02/2020 secara resmi WHO dikutip dari akun resminya, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan penggantian istilah Corona virus tersebut dari 2019-nCoV menjadi COVID-19.

COVID 2019 ini merupakan singkatan dari CO=Corona VI=Virus D=Disease 2019 (tahun 2019).

Saat ini Virus Corona ini telah menyebar keberbagai negara selain Cina diantaranya Singapura, Thailand, Vietnam, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Taiwan, dan yang teranyar dilaporkan di Prancis dan Nepal.

Untuk menangani masalah virus tersebut, ada sebuah peritiwa yang menarik perhatian publik yang dibuat oleh pemerintah Cina (Wuhan). Di saat yang sama Pemerintah Cina secara sigap segera membanguan Rumah sakit Kilat Khusus Corona Virus yang ditargetkan dalam waktu beberapa hari sekitar 2 minggu yang secara resmi aktif pelayanannya pada 3 februari lalu dengan ketersediaan bed tempat tidur sebanayak 1.000 bed.


Dengan kejadian yang luar biasa tersebut, Indonesia sebagai negara yang penduduknya juga sering bepergian ke dareah yang memiliki resiko terkena virus corona tetunya harus berwaspada dan mencegah terjadinya viru korona di Indonesia.

Penyebab, Penularan, Gejala, Pencegahan dan Pengobatannya

Setelah melihat fenomena tersebut, tentunya kita juga perlu mengetahui bagaimana gambaran umum mengenai penyakit ini.

Sumber Corona Virus
Novel Corona Virus yang menyebar di Wuhan tersebut menurut informasi yang beredar memiliki sebuah sumber penyakit dan penularan dari hewan liar yang dijual di pasar seafood Huanan. Dan diduga sumber utamanya adalah dari hewan Kelelawar (Kampret).

Seperti yang telah diungkapkan oleh para ahli, pada umumnya Virus Corona merupakan jenis virus yang beredar pada beberapa hewan, termasuk unta, kucing, dan kelelawar.

Tanda dan gejala
Penyakit Corona Virus ini merupakan sebuah penyakit yang menyerang saluran pernafasan. Untuk mengetahui tanda tanda yang bisa merujuk pada penyakit ini, kita bisa mengamatinya dari tanda-tanda berikut:
  • Hidung beringus.
  • Sakit kepala.
  • Batuk.
  • Sakit tenggorokan.
  • Demam.
  • Merasa tidak enak badan.

Untuk sebuah gejala penyakit Virus Corona yang lebih berat biasanya dapat berubah menimbulkan infeksi menjadi bronkitis dan pneumonia (disebabkan oleh COVID-19). Tanda tanda tersebut bisa berupa:
  • Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia.
  • Batuk dengan lendir.
  • Sesak napas.
  • Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.
Untuk mengetahui secara pasti apakah gejala-gejala tersebut merupakan dari gejala dari Penyakit COVID-19, tentunya harus melalui tahapan. Anda perlu ke dokter memeriksakan diri, dan selanjutnya dilakukan beberapa tes seperti: tes dahak, mengambil sampel dari tenggorokan, atau spesimen pernapasan lainnya. swab tenggorokan, DPL, fungsi hepar, fungsi ginjal, dan PCT/CRP.

Penularan Virus Corona
Virus corona ini sangat mudah menyebar. Menurut keterangan dari A Handbook of 2019-nCoV Pneumonia Control and Prevention, bahwa Virus Corona ini dapat ditularkan dengan Lima cara taitu:
  • Melalui perantara cairan tubuh yang keluar saat berbicara, batuk, dan bersin;
  • Melalui udara: virus corona bisa menyebar dalam jarak jauh melalui udara
  • Melalui kontak langsung dengan kulit atau selaput lendir (seperti mata, lidah, luka terbuka, dan lain-lain). Penularan ini juga bisa berlangsung melalui darah yang masuk ke tubuh atau mengenai selaput lendir;
  • Melalui hewan: orang yang mengolah, menjual, dan mendistribusikan hewan liar yang membawa virus corona dapat tertular melalui kontak tersebut;
  • Melalui kontak yang dekat dengan pasien yang terkena vitus Corona, baik itu keluarga, orang yang tinggal serumah, petugas medis, atau bahkan orang yang sempat berada dekat 
Pencegahan Corona Virus
Mencegah lebih baik dari mengobati. Sebagai antisipasi kita dalam menangkal tertularnya virus Corona ini, ada beberapa hal yang dapat dilakukan.
  • Menggunakan Masker (berpori lebih kecil dari 100 menggunakan masker yang berpori lebih kecil dari 100 nm, karena Virus corona memiliki bentuk bulat dengan diameter sekitar 100-120 nanometer (nm)
  • Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik hingga bersih.
  • Hindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam keadaan kotor atau belum dicuci.
  • Hindari kontak langsung atau berdekatan dengan orang yang sakit.
  • Membersihkan dan mensterilkan permukaan benda yang sering digunakan. 
  • Tutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu. Kemudian, buanglah tisu dan cuci tangan hingga bersih. 
  • Jangan keluar rumah dalam keadaan sakit
Pengobatannya
Secara umum penyakit Corona virus ringan dapat sembuh dengan sendirinya tergantung dari Daya tahan tubuh masing-masing. Namun tersebut sebainya dibantu beberpa cara untuk meringkankan gejalanya
  • Minum obat yang dijual bebas untuk mengurangi rasa sakit, demam, dan batuk. Namun, jangan berikan aspirin pada anak-anak. Selain itu, jangan berikan obat batuk pada anak di bawah empat tahun.
  • Gunakan pelembap ruangan atau mandi air panas untuk membantu meredakan sakit tenggorokan dan batuk.
  • Perbanyak istirahat.
  • Perbanyak asupan cairan tubuh.
  • Jika merasa khawatir dengan gejala yang dialami, segeralah hubungi penyedia layanan kesehatan terdekat.
Karena Jenis Corona Virus yang tidak hanya satu, maka pengobatan dan penangan perlu disesuaikan dengan  jenis corona virus yang diderita khususnya untuk SARS, MERS dan COVID-19

Apabila Penyakit Corona Virus tersebut adalah COVID-19, tentunya harus dilakukan pengobatan secara khusus, yang tentunya anda harus bertemu dengan dokter, dan langkah selanjutnya biasanya akan mendapatkan rujukan ke rumah sakit yang ditentukan oleh Dineas kesehatan untuk penanganan Virus Corona tersebut.

Dalam perawatannya biasanya akan dilakukan beberapa tindakan seperti pasien akan diberiruangan khusus (Isolasi), Pemerikasaan diagnostik sesuai indikasi (rontgen), erapi simptomatik.Terapi cairan.Ventilator mekanik (bila gagal napas), dan Bila ada disertai infeksi bakteri, dapat diberikan antibiotik
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
close