Skip to main content

Jangan Salah Mengerti, Rapid Tes dengan Swab Test COVID-19.. Ini Perbedaan, Kelebihan dan kelemahannya

avitaliahealth.com - Musim korona seperti saat ini sepertinya membuat kita khawatir akan kesehatan kita. Gampang sekali virus ini untuk menyebar dari satu orang ke orang lain yang saling berdekatan.

Virus ini paling gampang memang penularannya melalui kontak langsung dengan seseorang yang terkena COVID-19 ataupun melalui droplet yang di semburkan oleh bersin seseorang,atau pun terkena cairan langsung dari sipenderita Covid-19 ini.



Untuk mengurangi penyebaran tersebut, sudah banyak anjuran dari pemerintah untuk menjaga diri dengan cara memakai masker, mencuci tangan,dan menerapkan jarak social distancing dari satu orang dengan orang lainnya yang sedang berada dalam kawasan tertentu secara bersama.

Juga sampai pada larangan bepergian dari satu daerah ke daerah lain, termasuk acara mudik lebaran.
Bahkan jika mungkin dirasa perlu, sebuah tindakan penerapan Lock Down pun juga saja terjadi. Namun sampai saat ini sepertinya tidak sampai pada Lock Down, hanya sebatas PSBB yang dilakukan di Indonesia.

Semakin lama masa pandemi korona ini, sepertinya membosankan dan semakin membuat ngeri karena tidak bisa beraktifitas seperti sedia kala, perekonomian berjungkir balik, banyak para pekerja kehilangan pekerjaannya, para pengusaha juga banyak yang tutup usahanya karena serangan dari pandemi ini.

Untuk mengembalikan keadaan sepertinya pemerintah lambat laun akan menerapkan New Normal dalam kehidupan keseharian kita.

Transportasi umum antar kota propinsi boleh beroperasi kembali termasuk pesawat boleh beroperasi secara normal kembali.

Orang-orang boleh bekerja kembali seperti semula, termasuk orang yang kerja dengan menggunakan transportasi umum seperti tugas luar kota dengan menggunakan pesawat.

Dan mulai pelan pelan dan tahap demi tahap pada tatanan new normal yang secara luas jangkauannya.

Dari semua itu New normal tentunya memiliki batasan-batasan baru yang harus ditaati. Batasan tersebut tentunya tetap mengedepankan sebuah keselamatan seseorang dan mencegah terjadinya penyebaran Virus lebih jauh lagi.

Salah satu cara pencegahan penyebaran yang saat ini sering menjadi patokan seseorang tersebut tidak membawa virus bagi orang lain dalam bepergian apa lagi antar kota menggunaka pesawat, ataupun masuk dalam kawasan tertentu untuk melakukan tugas perusahaaan, adalah menggunakan sebuah ukuran pada tes kesehatan yang disetakan hasil Rapid Test ataupun Swap test.

Nah, taukah anda perbedaan dari 2 pemeriksaan ini yang memang sama sama untuk menditeksi sebuah penyakit COVID-19.

Ada sebagian orang yang masih salah mengerti tentang kedua pemeriksaan tersebut, yang masih menyamakan kedua tes tersebut sebagai tolak ukur positif atau tidak positifnya pada COVID-19.

Perbedaan Rapid Tes dan Swab Test

Perlu dipahami bahwa Rapid Test adalah tes untuk menditeksi anti bodi di tubuh kita. Bukan untuk menditeksi virus COVID-19 ada di tubuh kita atau tidak.

Jadi kalau mau tahu, tubuh kita ada virus COVID-19 atau tidak, bagai mana caranya? yaitu lakukan Swab test.

Yang bisa membedakan Swab dan Rapid test bisa kita lihat dalam beberapa hal yang bisa dilihat dari tabel dibawah ini

Tabel Perbedaan Swab Test dan Rapid Test


No Pembanding Rapid Test Swab Test
1 Yang dideteksi Antibodi Virusnya
2 Sampel Darah Swab dari hidung dan tenggorokan
3 Cara pengambilan Sampel Ujung jari ditusuk, darahnya diteteskanke alat Memakai semacam Cotton bud yang dioles-oleskanke hidung dan tenggorokan
4 Tempat dilakukan pemeriksaan Pengambilan sampel bisa dilakukan dimana sana (RS, Klinik. Rumah, atau   melalui layanan drive tru) Pengambilamn sampel dilakukanoleh petugas khusus (bisa di RS atau   dirumah). Namun Pemeriksaan hasilnya dilakukan di Lab Khusus
5 Durasi mendapatkan Hasil Beberpa menit proses pengerjaannya paling cepat 6 jam. Belumtermasuk transportasi   sampel sampai pada lab khusus, dan daftar antrian( karena labterbatas dans   ampel yang begitu banyak). Maka hasilnya bisa berhari-hari
6 Wujud Hasilnya Muncul garis pada alat artinya positif (+) dan tidak muncul garis berarti   Negatif (-) Hasil Akhir adalah RNA Sequencing (dengan alat canggih dan Khusus) yang   dibaca oleh petugas lab. Hasilnya bisa positif atau negatif.


Arti hasil Rapid Test dan kemungkinan kekeliruan (ketidak tepatan hasil) yang bisa terjadi

Sebelum mebahas mengenai menbaca hasil dari rapit test yang didapat, sebaiknya perlu memahami istilah dan hubungan Anti bodi dengan Virus terlebih dahulu

Penularan Virus

Kita dapat terjangkit virus disebabkan beberapa hal seperti
  • Kita pernah kontak dengan erat orang lain yang ada virusnya
  • Kita terkena Droplet (Cairan yang keluar dari bersin atau batuk) dari seseorang yang terkena virus
  • Kita menyentuh barang-barang yang terdapat virusnya, kemudian tangan kita menyentuh bagian tubuh yang bepotensi sebagai saluran penularan seperti hidung, mulut dan mata.
Setelah kemungkinan dari ketiga hal itu terjadi, virus akan secara otomatis masuk kedalam tubuh kita yang lebih khusus lagu akan masuk ke dalam sel yang ada di paru-paru.

Anti bodi / Sistem kekebalan tubuh (IgM dan IgG)

Semua orang memiliki sebuah sistem kekebalan tubuh (imunitas). Sistem kekbalan tubuh itulah yang bekerja melawan virus yang masuk ke dalam tubuh.

Bila ada virus masuk, biasanya di hari ke-6 tubuh akan membentuk anti bodi seperti tentara atau pasukan khusus untuk melawan si virus tersebut

Dalam pembentukan anti bodi tersebut, terdapat dua jenis antibodi yaitu IgM dan IgG.

IgM adalah sebuah antibodi yang terbentuk sementara yang secara perlahan akan menghilang. Sedangkan Antibodi IgG akan menetap di tubuh yang nantinya jika virus yang sama datang kembali dimasa mendatang, Anti Bodi IgG inilah yang akan siap melawan virus tersebut sehingga tubuh tidak bisa sakit lagi.

Arti dari Variasi 4 Hasil Rapid Test

Rapid test memiliki 4 variasi hasil yang memiliki pemahaman tersendiri:



1. Hasil Rapid tes dinyatakan Negatif 
Ini diartikan bahwa Anda tidak terserang COVID-19, baik dulu ataupun saat ini.

Tanda tersebut ditunjukkan pada Antibodi IgM atau IgG yang tidak terdapat dalam tubuh anda.

Dari hasil pertama ini, bisa saja terjadi Miss atau kemungkinan lain yang bisa terjadi:

Perlu diingat bahwa hasil negatif dari paid tes, belum tentu Virus Corona tersebut tidak ada dalam tubuh anda. Bisa saja virus sudah memasuki tubuh namun belum mencapai 6 hari, sebagai acuan virus itu reaktif pada anti body.

Atau juga bisa menjadi perhatian, mungkin tubuh anda memiliki gangguan imunitas (penyakit Immunodeficiency), sehingga anti bodi baik IgMdan IgG tidak bisa terbentuk dengan baik. jika hanini terjadi bisa menimbulkan sebuah istilah "Negatif-palsu". Dengan kondisi seperti ini, bisa saja, anda menjadi Carrier yang bis amenularkan virus kepada orang lain.

Dari hasil pertama ini, dan kemungkinan lain yang bisa terjadi, disarankan untuk tetap jaga kesehatan, jaga stamina, tetap dirumah, lakukan physical distancing, dan gunakan masker

Jika selanjutnya merasa demam selama 3 hari, silahkan periksakan diri ke dokter

Jika ada gejala flu disertai sesak nafas atau gejala kedaruratan yang lainnya seperti: nyeri kepala hebat, susah bicara atau bicara pelo, nyeri dada hebat, nyeri perut hebat, muntah dan diare disertai lemas, pendarahan, kejang, keracunan, reaksi alergi hebat (gatal, kemerahan, sesak), tergigit hewan berbisa, atau pada ibu hamil terjadi pecah ketuban, tidak merasakan gerakan janin, barulah dibawa kerumah sakit untuk mendapatkan penangan leih lanjut.

2. Hasil Rapit Test: IgM Positif, dan IgG Negatif
Ini diartikan bahwa anda sedang terkena Covid-19 dan ini adalah pertama kalinya anda terkena Covid-19

Dalam posisi ini tubuh anda sudah membentuk antibodi IgM yang berarti andtibodi sedang melakukan peperangan melawan virus yang ada di tubuh anda (ditunjukkan pada tanda IgM yang Positif)

IgG yang negatif ini mengartikan bahwa  pada masa lampau, tubuh anda belum sama sekali terserang virus ini.

Dalam hasil yang seperti ini ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan:
  • Masih ada kemungkinan hasil IgM Positif diakibatkan terjadinya reaksi silang dengan antibodi virus korona kenis lainnya, atau juga dengan Virus Dangue (demam berdarah). Hal ini bisa jadi kamu tidak positif terkena COVID-19 atau dengan kata lain "Positif Palsu"
  • Kemungkinan kekeliruan lain juga terhadap IgG yang negatif karena sebuah gangguan imunitas tubuh. Bisa saja anda dulu terkena virus tersebut, tetapi karena ganguan tersebut, antibogi IgG tidak terbentuk dengan baik. atau juga IgG menjadi Negatif karena proses yang normal yang timbul karena IgM sudah terbentuk sebelumnya, sehingga Antibody akan menunggu beberapa hari hingga ternentuk IgG tersebut. Kondisi seperti ini diistilahkan dengan status "Negatif palsu".
Jika hasil kedua ini didapat, disarankan untuk melakukan tes swab untuk memastikannya. Sembari menunggu hasilnya, dianjurkan untukmelakukan karantina atau isolasi mandiri.

3. Hasil Rapid Test: IgM Negatif, dan IgG Positif
Ini diartikan bahwa anda tidak sedang terkena COVID-19, tetapi dahulu memiliki riwayat terkena COVID-19 dan saat ini sudah memiliki kekebalan alami terhadap Virus tersebut.

Dimasa lalu pernah terkena Covid-19 terlihat dari hasil IgG yang positif. tetapi kondisi saat ini tubuh tidak sedang diserang oleh virus Covid-19 (tidak ada peperangan)

Dari hasil yang ke tiga ini, masih ada kemungkinan lain yang bisa saja terjadi di luar perkiraan.
  • Dari hasil IgG yang positif, hal itu bisa saja terjadi karena reaksi silang yang terjadi dengan virus corona jenis lain atau virus dangue. Kondisi seperti ini diistilahkan dengan status "Positif palsu".
  • Untuk IgM yang Negatif, hal itu bisa saja terjadi karena masuknya virus ke dalam tubuh kurang dari 6 hari, maka tubuh belum membentuk antibodi IgM. atau mungkin juga karena tubuh memiliki ganguan imunitas (penyakit immunodeficiency) sehingga antibody tidak terbentuk dengan baik.  Kondisi seperti ini diistilahkan dengan status "Negatif palsu".
Jika hasil ke tiga ini didapat, disarankan untuk melakukan tes swab untuk memastikannya. Sembari menunggu hasilnya, dianjurkan untuk melakukan karantina atau isolasi mandiri.
4. Hasil Rapid Test: IgM Positif, dan IgG Positif
Ini diartikan bahwa anda tengah terkena COVID-19, dan ini bukan pertama pertama kalinya anda diserang virus tersebut.

Saat ini tubuh anda sedang berperang melawan si virus (ditunjukkan dalam IgM yang Positif), dan tempo dulu pernah juga berperang melawan virus tersebut (ditunjukkan dalam IgG yang positif)

Dari hasil ke 4 ini, bisa saja terjadi kemungkinan lain bahwa bukan terserang COVID-19 baik dulu ataupun sekarang

Hasil positif itu bisa didapatkan juga karena sebuah kemungkinan terjadi reaksi silang dengan virus corona jenis lainnya atau virus Dangue (deman berdarah). Sehingga kondisi seperti ini disebut sebagai ""Positif palsu".

Kesimpulan

Untuk mendeteksi COVID-19, bisa dilakukan dengan  Rapid Tes dan Swab test. Rapid test digunakan hanya sebatas untuk menditeksi antibody yang ada didalam tubuh kita, yang bisa membatu dalam memprioritaskn dalam proses  pemeriksaan selanjutnya yaitu Swab test.

Karena Rapid Test banyak kemungkian terjadi ketidakpastian dalam menentukan Positif atau tidaknya terjangkit COVID-19. Maka bagi anda jika ingin mendapatkan kepastian, saat ini anda terjangkit visus tersebtu atau tidak, sebaiknya lakukan swab test. Karena swasb test langsung mendeteksi virus COVID-19 secara langsung, bukan berdasarkan anti bodi.

{refrensi: Sumber artikel ini bersumber dari penjelasan dari dr. Samuel Stemi, M. Biomed (@samuel_stemi) yang dipublikasikan dalam bentuk PDF yang bisa dipublikasikan secara luas}

Untuk download versi si PDF silahkan kunjungi link berikut Pemahaman Rapid Tes dan Swab Test.

Terimakasih. semoga dapat membantu.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
close